-->

AKM PERBANDINGAN BAGIAN 2 DAN PEMBAHASAN

AKM PERBANDINGAN BAGIAN 2 DAN PEMBAHASAN


Mengkoneksikan atau membuat hubungan antara konten atau materi pelajaran dengan konteks atau permasalahan memang bukan pekerjaan yang mudah. Matematika memang dipandang sebagai satu dari sekian mata pelajaran yang konon katanya mudah untuk dikonteksualkan. Namun tak sesederhana yang anda bayangkan. Pemilihan masalah konteks menjadi ganjalan tersendiri bagi kita sebagai pendidik mata pelajaran matematika. Kadang konteks yang kita sajikan sembarangan malah justru tidak layak atau tidak mengena untuk siswa. Karena konteks tersebut seakan akan dipaksakan asal konten yang kita sajikan juga ada konteksnya. Itu fakta yang empiris yang terjadi di lapangan. Pemberian latihan yang intensif berupa wawasan tentang soal soal konteks dan mengkonversi konteks menjadi konten sangat diperlukan bagi kita. Jangan sebaliknya konten dipaksakan untuk bisa dikontekstualkan. Langkah paling bijak adalah guru harus rajin mencari literasi fakta kejadian tertentu kemudian bisa tidak mengubah masalah konteks tersebut untuk diselesaikan dengan konten matematika. Ini yang menjadi dasar bagi kita agar kita terampil dalam membuat instrumen tes AKM berbasis kompetensi penalaran. Pada artikel ini akan kami berikan contoh mudah dalam menyusun assesment kompetensi minimum AKM perbandingan bagian 2 disertai dengan pembahasan. Pada bagian awal soal kami ambil berdasarkan pengembangan soal HOTS dari ujian nasionaldan TIMSS namun kali ini kita akan kaji soal dari Pisa.

Soal soal pisa menjadi acuan untuk mengukur kemampuan atau kompetensi siswa dalam berpikir dan bernalar. Jadi inilah yang saya sebut instrumen untuk mengukur tingkat keilmuan siswa kita, daya kritis mereka, kemampuan melakukan telaah. Bisa dibayangkan jika kelak generasi penerus kita adalah generasi yang cerdas dan berilmu serta mampu menggunakan ilmunya pada saat yang dibutuhkan. Generasi yang logis, kritis dan analitis. Pasti kita akan menjadi negara dan bangsa yang besar dengan sumber daya manusia yang mumpuni. 

Masalah konteks yang akan kita kaji pada kesempatan ini adalah contoh AKM perbandingan bagian 2 dengan tema Kreasi Membuat Rak Buku. mari kita simak permasalahannya
Kreasi Membuat Rak Buku

Pak Jono adalah seorang pengrajin meubelaire. Dia ingin membuat rak buku dengan bentuk seperti dibawah ini.
AKM PERBANDINGAN BAGIAN 2 DAN PEMBAHASAN
Rak Buku
Bahan untuk membuat 1 rak buku adalah sebagai berikut
4 buah papan kayu ukuran panjang
6 buah  papan kayu ukuran pendek
12 buah penjepit kecil
2 buah penjepit besar
14 buah sekrup.

Digudang penyimpanan bahan, Pak Jono masih memiliki 26 buah papan kayu panjang, 33 papan kayu pendek, 200 penjepit kecil, 20 penjepit besar dan 500 sekrup

Pertanyaan
Coba anda pikirkan berapa rak buku yang kemungkinan bisa dibuat oleh Pak Jono?

Pembahasan 
Permasalahan ini bisa kita selesaikan dengan materi atau konten perbandingan. Kita bandingkan masing masing antara bahan bahan 1 rak buku dengan bahan bahan yang tersedia
Papan panjang
4 : 26  atau 1 : 6,...
papan pendek 
6 : 33  atau 1 : 5,...
penjepit kecil 
12 : 200  atau 1 : 16,...
penjepit besar 
2 : 20  atau 1 : 10
sekrup 
14 : 500  atau  1: 35,...

logika yang benar adalah anda akan memilih perbandingan yang paling besar yakni 1 : 5 
mengapa demikian? 
1:5,....artinya banyak rak yang mungkin adalah 5 buah dengan sisa sekian papan pendek
Jumlah rak 5 buah adalah jumlah terkecil diantara yang lain. Jika kamu pilih yang akan dibuat 6, maka papan pendeknya pasti kurang, karena papan pendek hanya mampu dibuat 5 buah?
Paham?



  
LihatTutupKomentar